Penerapan prinsip-prinsip bisnis dan analisis data untuk merancang dan mengelola program konservasi yang efektif dan berkelanjutan. Dalam program kerjanya, analis bisnis konservasi harus mempertimbangkan dari berbagai aspek seperti ekologi, sosial, dan kebijakan yang berwenang dan berlaku dalam sektor bisnis tersebut.
- Wildlife Tourism: Wisata satwa liar, bagi JAWI, adalah bentuk pariwisata yang menawarkan pengalaman melihat satwa liar dan berinteraksi dengan habitat alaminya, terutama melalui site-research JAWI di Hutan Kemuning, Temanggung, Jawa Tengah. Kami memiliki tujuan untuk mendukung pelestarian alam dan mempromosikan kesadaran terhadap keanekaragaman hayati. Langkah-langkah yang ditempuh, terutama 2023 s.d sekarang, untuk mempersiapkan agenda bisnis ini adalah
- Riset potensi
Kami menaruh perhatian pada beberapa objek daya tarik, yaitu pada potensi satwa liar nokturnal, potensi populasi jenis-jenis burung, ekosistem kopi (shade-grown coffee), budidaya madu lanceng atau madu hutan dan gula aren, serta budaya setempat. - Penyiapan lokasi
Desa Kemuning menjadi satu-satunya desa yang akan menjadi perhatian wisatawan, baik dari segi penginapan dan respon masyarakatnya. Kami sudah melakukan komunikasi yang baik dengan pemerintah desa maupun masyarakat secara langsung. Kami juga memastikan bahwa tersedianya fasilitas yang memadai dan cukup nyaman untuk istirahat. - Pelaksanaan wildlife tourism
- Kolaborasi dengan Swara Owa: Javan Wildlife Institute bersama Swara Owa menyusuri jalanan setapak hutan kemuning untuk melakukan night safari. Selain menyuguhkan nikmatnya kopi kukang dan pemandangan indah di pagi hari, hutan kemuning juga merupakan destinasi night safari yang memikat para pengunjung dengan beragam satwa yang dapat ditemui di habitat alami.
- Memperkenalkan Hutan Kemuning dalam Sudut Pandang Alam, Sosial, dan Budaya: Javan Wildlife Institute berkesempatan untuk mengadakan program “Wildlife Tourism” di Hutan Kemuning bersama para peserta Symposium for Indonesia-Malaysia Bioacoustics (SIMBA) 2023. Meski hanya berlangsung selama satu hari, pada perjalanan kali ini kami bekerjasama dengan desa mencoba untuk mengenalkan hutan kemuning melalui potensi alam, sosial, dan budaya yang dimiliki.
- Menjelajahi Hutan Kemuning dan Sekitarnya bersama Mahasiswa International Master of Bussiness Administration (IMBA) UGM: JAWI menemani mahasiswa IMBA UGM untuk belajar konservasi di alam. Bagi kami, ini juga menjadi rangkaian dalam program “Wildlife Tourism” yang kita tawarkan ke publik. Bersama IMBA UGM, kami mengunjungi dua lokasi. Pertama, kami berangkat ke Kawasan Studi dan Konservasi Burung Hantu (Tyto alba), Cangkringan, Sleman. Pada kesempatan ini, kami belajar mengenai konservasi burung hantu yang digunakan sebagai pembantu petani untuk mengontrol hama tikus. Setelah itu, perjalanan kami lanjutkan menuju lokasi kedua yaitu Hutan Kemuning. Banyak kegiatan yang kami lakukan bersama, mulai dari edukasi kopi, pembuatan gula aren, budidaya madu hutan, tari tradisional, hingga pengamatan malam.
- Riset potensi
- Wildlife Ecofriendly Product: Hutan Kemuning menjadi habitat berbagai satwa liar yang unik dan populasinya terbatas di alam. Kondisi itu menjadi dasar JAWI untuk mengembangkan produk-produk ramah lingkungan yang dapat mendukung keberlangsungan hidup satwa liar. Produk utama yang menjadi potensi besar adalah kopi robusta yang menjadi mayoritas tegakan bawah di Hutan Kemuning. Dari tahun 2023 hingga sekarang, kami melakukan langkah-langkah seperti
- Promosi Kopi Indonesia Bersama Eks Duta Besar Indonesia: Javan Wildlife Institute menghadiri acara diskusi kopi yang diselenggarakan oleh Komunitas Kopi Nusantara pada Selasa (21 Februari 2023) yang bertempat di Caffetography, Sleman Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 20 orang yang terdiri dari mahasiswa Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM), Fakultas Kehutanan UGM, Dosen Institut Seni Indonesia (ISI), Dosen Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Yogyakarta, Coffee to Yogyakarta, dan anggota Komunitas Kopi Nusantara. Turut hadir juga Duta Besar Indonesia untuk Swedia dan Latvia tahun 2016 – 2020, Bagas Hasporo yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Asosiasi Kopi Indonesia.
- Pameran Kopi – Malioboro Coffee Night 2023: Javan Wildlife Institute (JAWI) bersama SwaraOwa ikut memeriahkan rangkaian perayaan HUT Kota Jogja melalui kegiatan Malioboro Coffee Night 2023. Kegiatan yang diselenggarakan pada 1-6 Oktober 2023 ini menggandeng puluhan komunitas atau pengusaha lokal kopi dari berbagai daerah di nusantara. Dalam kesempatan kali ini, JAWI turut memperkenalkan kopi kukang melalui booth Owa Coffee miliki SwaraOwa. Melalui Malioboro Night Coffee 2023 ini, JAWI mencoba tak hanya menyuguhkan kopi melainkan juga turut menghadirkan cerita dan upaya konservasi di dalamnya.
- SustainaBEANS: Upaya menstabilkan produktivitas kopi dengan pengelolaan lahan ramah lingkungan berbasis masyarakat: Pada tahun 2023, tepatnya mulai Bulan November 2023, kami mendapatkan pendanaan dari Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia dengan tujuan menjaga konsistensi produktivitas tanaman kopi secara berkelanjutan dengan meminimalkan dampak terhadap lingkungan serta mendorong pengembangan ekonomi kreatif bersama masyarakat. Kegiatan ini akan berjalan 15 bulan, sampi dengan Januari 2025.